Selasa, 12 Juli 2022

Jodoh itu Pilihan


"Allah Maha tahu yang terbaik untuk hambaNya"

" Allah itu sebagaimana prasangka hambanya"


JODOH TERBAIK MENURUT TUHAN

MENJEMPUT JODOH YANG TERBAIK

MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK YANG TERBAIK

Pernikahan adalah dambaan bagi setiap insan manusia yang sudah dewasa

Pernikahan merupakan ibadah terpanjang dalam sejarah kehidupan manusia, jadi butuh ilmu dan pengetahuan tentang pernikahan jika ingin perjalanan mengarungi bahtera kehidupan seiring sejalan dalam pernikahannya langgeng sampai jannah (surga)

Hanya saja dalam kenyataannya kebanyakan pasangan belum siap bahkan tidak siap dan tidak mempersiapkan bekal untuk perjalanan panjang ini.

Mereka pikir menikah itu hanya menggugurkan status lajang, tidak dicap jomblo abadi, mendapat pasangan, makan minum bersama, punya anak, menua bersama dan menunggu sampai kematian (ajal) menjemput.

Berapa banyak pernikahan yang gagal karena kurangnya ilmu tentang pernikahan yang tidak dipersiapkan sejak dini 

Kebanyakan dari pasangan hanya menggugurkan status dan punya anak (keturunan) saja tidak lebih, sedikit yang mempersiapkan diri dengan segala rintangan yang akan dihadapi kedepannya.

Padahal bagi penganut ajaran Islam, tujuan hidup itu jelas diperintahkan memilih. Pernikahan adalah salah satu jembatannya, jadi tidak bisa main-main dalam mengambil keputusan yang sangat fital dalam mengarungi bahtera kehidupan rumahtangga asal gugur kewajiban dengan asal menyandang status (sudah menikah) tanpa memilah pasangan yang seharusnya sejalan satu tujuan Lillaah.

Cobalah tengok sejenak diberbagai media hampir setisp waktu banyak sekali konflik yang ditimbulkan akibat kekurang siapan mental dan ilmu tentang pernikahan, banyak pasangan/keluarga yang menjadi korban perpisahan (perceraian), anak terlantar, gangguan mental, traumatik berkepanjangan, memutus tali persaudaraan, kejahatan dan lain sebagainya. Mayoritas permasalahan yang ditemui awalnya adalah ketidak sepahaman, ketidak sejalanan, ekonomi dan sebagainya alasan klasik. Inilah akibat memutuskan tanpa berpikir lebih awal dalam menentukan pasangan. 

Lalu siapa yang bisa dipersalahkan ? 

Penulis disini hendak menuliskan sedikit kisah singkat seseorang yang memutuskan tidak melanjutkan pernikahan dan mempersiapkan menyambut pasangan terbaiknya, berikut kisahnya:

Amoy seorang gadis yang sudah tak muda lagi secara usia tapi ia wanita yang sangat berprinsip dalam menentukan pilihan hidup dan kehidupannya, tidak sembarang menentukan pilihan hidup dalam pandangannya karena pasangan sangat menentukan generasi penerus nasab (keturunan) seseorang.

Walau mungkin banyak yang memberi lebel beraneka ragam, ia tetap tak peduli karena pasangan adalah prioritas baginya, bukan orang lain yang akan menjalani tapi orang yang bersangkutan yang akan menjalani, jadi ia tak peduli pendapat orang lain tapi bukan berarti tak ditampung segala celotehan orang tentang dirinya ia tetap jadikan evaluasi diri.

Sekarang ia lebih menjaga sikap dan prilaku hawatir berbuat dzolim terhadap orang lain.

***

Akhir tahun 2018 sekitar bulan Oktober awal mula ia berkenalan dengan seorang lelaki yang dikenalkan temannya dengan memberikan nomor whatshapp ke pria tersebut, awalnya Amoy tak begitu tanggap dan lebih sering mengabaikan chatannya sambil ia berdoa terus mohon petunjuk yang terbaik dari Tuhannya.

Bukan satu pria ternyata yang sedang diistikhorohi ada lima deretan nama terpampang dalam doanya ia memohon siapa diantara lima nama tersebut jodoh terbaiknya menurut Allah, dengan terus berharap petunjuk dan menjalankan ikhtiar 


bersambung...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  DUNIA ITU GAME By. Maesa Mae Dikejar makin berlari kencang Untuk apa menghabiskan waktu untuk meraihnya Namun banyak orang tergiur dengan ...