PERSATUAN INDONESIA
Memaknai Sila ketiga Pancasila
Bunyi sila ketiga dari Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.
Singkat padat namun memiliki makna yang dalam itulah yang tersirat dalam ungkapan kalimat sila ketiga pancasila.
Sungguh luar biasa pelopor bangsa kita ini, mereka orang-orang hebat pecinta damai dengan mencetuskan sila ketiga tersebut, menunjukan betapa agungnya menjunjung tinggi persatuan, dengan menyatukan beraneka ragam suku, bahasa, adat dan kepercayaan yang berbeda dan beraneka ragam menjadikan negara ini dalam kesatuan yang utuh dan besar.
Maka dari itu kita sebagai warga yang cinta bangsa ini, Indonesia negara besar butuh anak-anak bangsa yang cerdas dalam menyikapi segala hal, kukuh dalam pendirian dan kebenaran, berpengetahuan luas, berkarakter berbudi luhur menjunjung tinggi Ketuhanan yang Maha Esa. Sehingga menjadi negara yang berkarakter di segani bangsa lainnya.
Mengenang kisah ketika sekolah di Jogjakarta, dimana saya berteman dengan teman-teman yang berbeda suku, bahasa, budaya dan agamanya.
Bahasa Indonesia adalah pemersatu kami berkomunikasi, Rerey adalah salah satu teman satu kos, ia pemeluk kristen jawa ketika ia berjamaat dengan teman-teman jamaat gerejanya yaa kami biarkan ia bersosialisasi dengan mereka, tapi ketika bersama kami teman-teman muslim kami menikmati kebersamaan dengan suka ria.
Dalam satu rumah kos-kosan tentunya kami saling tahu teman satu dengan lainnya, Rey anak yang baik ia sering menceritakan kegiatan gerejanya hanya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan kami.
Rey anak yang asik diajak bicara, apalagi ketika menceritakan teman kelompok PKL saya waktu itu yang kebetulan teman ia sekelas, ia bilang saya orang yang paling beruntung dapat teman PKL temannya itu "dia anak yang pintar dan cerdas" saking semangatnya ia ceritakan semua tentangnya sehingga membuat saya semakin penasaran untuk segera mengenalnya, maklum saya tak sekelas dengannya.
Dilain kesempatan biasanya kami sering berkumpul ria, yaa dikamar siapa saja oke-oke saja, kebetulan waktu itu saya sedang mengunjungi Rey dikamarnya, ia sekamar dengan Dwi teman sekampungnya jadi lebih leluasa dan sudah berteman akrab sejak Sekolah Dasar, saking asiknya ngalor ngidul bercakap dengan mereka entah apa yang membuat saya tertarik untuk mengetahui isi al kitab revisi yang dimiliki Rey, saya ijin untuk melihatnya dan Rey menyetujuinya.
Berbeda dengan anak-anak bali, mungkin mereka memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya walau satu pulau bali. Seperti I Nengah... dan I Made kalau I Nengah biasa memakai bunga kemboja diselipan daun telinganya, berbeda dengan I Made ia polos saja seperti lelaki umumnya.
Itulah indahnya kebersamaan dalam keaneka ragaman, saling berbagi kisah dan pengalaman sesuai dengan kultur masing-masing dari kami.
"sebaik-baik manusia adalah manusia yang banyak manfaatnya"
Wah, setuju Ms.
BalasHapusMari kita lanjutkan Mis Dahlia, terima kasih sudah berkunjung
HapusHe he sambunglah silaturahmi yang sempat terputus, terima kasih bu Lulu sudah berkunjung
BalasHapus